Translate

Rabu, 23 November 2016

AYAM JAGO SIAP DI ADU, TEST RIDE SUZUKI SATRIA F 150 INJEKSI


   Motor Ayam Jago  yang bikin penasaran ini masih menjadi idola kawula muda, dengan bodi yang ramping dan mesin yang mumpuni, untuk stop and go bikin gweeemezz so... harus lihai mempertahan kan putaran mesin. Mari kita lihat ulasan berikut ini.

DISAIN
      Konsep serba tajam yang ditawarkan Suzuki seolah mempertegas konsep Ayam Jago super yang bertenaga. Cover head lamp LED-nya kaku mirip wajah robot. Di buritan, rear lamp nya agak aneh, lampu bulat ciri khas Satria karburator dipertahankan. Spatboard belakangnya punya sayap untuk menghalau kotoran sampai ke pembonceng. Uniknya, spatbord ini bisa dilepas jadi tiga bagian, bisa standard, pendek dan buntung.

RIDING POSITION & HANDLING


       Bobot kosongnya Cuma 109 kg dan distribusi bobot yang baik menjadikan motor ini terasa ringan, memudahkan saat  menggeser motor. Tinggi jok 765 mm masih bersahabat dengan pengendara 170 cm, posisi duduknya tak ubahnya Satria karburator. Setang rendah dan sempit dipadu dengan footstep tetap didepan . Jadi wajar kalau agak merunduk.
       Joknya sempit tapi busanya empuk , makin asyik suspensi depannya punya redaman yang pas untuk sehari-hari . Sedangkan yang belakang, buat jalan santai memang nyaman. Tapi saat menikung atau melewati jalan berlubang dengan kecepatan tinggi terasa liar, pantat motor jadi bergeser karena memantul terlalu cepat. Terlebih saat berboncengan jadi makin terasa.
    Tentunya jadi kesempatan untuk produsen susupensi memasarkan shokbraker belakang yang mampu menutup kekurangannya ini.



FITUR DAN TEKNOLOGI
    Spidometernya full digital sangat lengkap dengan sapaan “ FU150 Redy Go” ketika kontak di on kan. Isinya mencakup takometer, spidometer, jam digital, fuelmeter, interval penggantian oli, shift light, odometer lengkap dengan trip A dan B.
  Shift lightnya punya tiga pilihan mode , yang petama low akan menyala pada 4500 rpm, high menyala pada 9500 rpm dan custom yang dapat diatur sesuai keinginan pengendara , sampai maksimal pada 11500 rpm.


    Yang sangat memudahkan adalah adanya shutter key menggunakan model baru tidak perlu diputar untuk membuka penutup magnetnya, cukup ditekan pakai anak kunci. Suzuki juga melengkapi bagasi kecil di atas rangka tengah, namun ketika membuka bagasi engselnya goyang–goyang.
    Starternya memakai one push elektric starter cukup tekan sekali maka dinamo akan berputar terus sampai mesin menyala. Baru pencet mesin langsung menyala. Mesinnya benar-benar baru. Bukan cuma pasang injeksi, tapi ruang bakar nya di racik ulang. Diameter piston tetap 62 mm tetapi lebih pendek untuk mengurangi gesekan. Tinggi puncak piston ke pin dari 45mm menjadi 39mm.  Klep ini yang awalnya 22 mm menjadi 24 mm dan katup ex dari 19 m sekarang menjadi 21 mm.
       Kompresinya meningkat drastis dari 10,2:1 jadi 11,5 :1. Agar tetap dingin , radiatornya dipasang volumenya 1.260ml, lebih besar dari motor sport 150 cc pada umumnya. Sistem klep tetap DOHC 4 klep dan bertransmisi 6 speed. Silinder mengandalkan teknologi Sizuki Composite Elektro Chemical Material (SCEM), sehingga kuat tapi tidak bisa di overzise.



PERFORMA
       Volume ruang bakarnya 147,3 cc dengan bore 62 mm dan stroke 48,8 mm sama dengan generasi  sebelumnya. Karakter overbore lembut di putaran bawah. dan baru galak di atas. Bukan Cuma menerka atau merasakan, tapi grafik hasil dyno juga menunjukkan hal yang sama. Di atas dynamo meter Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport, terlihat dari torsi maksimal 10,47 Nm ada di 8.700 rpm. Sedang powernya, baru nendang diatas 8.000 rpm, puncaknya ada di 14,43 dk di 10.800 rm, puncaknya ada di 14,43 dk di 10.800 rpm. Sedang klaim pabrik 18,2 dk/10.000 rpm dan 13,8 Nm/ 8.500 rpm
      Wajar jika untuk stop and go bikin gwemezzz..., harus lihai mempertahankan putaran mesin. Tapi kalau sudah main di kisaran 8.000 rpm sampai limiter di 13.000 rpm baru mantab. Rasanya memang lebih cocok untuk touring yang butuh nafas panjang buat ngebut di aspal mulus.




KONSUMSI BBM
     Dipakai harian  melewati kondisi jalan yang beragam mulai dari macet hingga ngebut saat lenggang. Motor ini mencatatkan konsumsi bbm beroktan 92 sebesar 39,7 km/lt. Lumayan irit untuk mesin dengan powerband di rpm tinggi

DATA TEST
0-60 Km/j               : 3,8 detik
0-80 km/j               : 6,5 detik
0-100 km/j             : 11,1 detik
0-100 m                 : 6,9 detik @ 82,5 km/jam
0-201 m                 : 10,9 detik @ 103 km/j
0-402m                   : 17,5 detik @ 115,5 km/j
Top speed spido     :    147 km/j
Tops peed real        : 132 km/j
Konsumsi bensin    :  39,7 km/l

DATA SPESIFIKASI
DIMENSI
PXLXT             : 1.960 mm X 675 mm x 980 mm
Wheelbase     : 1.280 mm
Tinggi jok      : 765 mm
Graund Clearance   : 150mm
Berat kosong  : 109 kg

MESIN
Jenis mesin     : 4-tak liquid cooled, DOHC, 4-valve
Jumlah silinder   : satu
Bore xStroke : 62 mm  x 48,8 mm
Kapasitas mesin  : 147,5 cc
Sistim bahan bakar : Fuel injection
Sistim penggerak   : rantai
Transmisi                 : 6 percepatan

RANGKA
Tipe rangka    : Underbone
Ban depan      :  70/90 R 17
Ban belakang   : 80/90 R 17
Panel Instrumen    : full digital
Kapasitas tanki bahan bakar  : 4 liter
Standard emisi     : Euro 3



THANKS FOR WATCHING


                                   


2 komentar: