Translate

Sabtu, 12 November 2016

MENGENAL AKI TANPA TIMAH, INFINITY SMART CELL


   Berkembangnya teknologi, aki kendaraan sudah tidak lagi menggunakan timah, melainkan pakai graphene yang merupakan material baru yang tipis, kuat dan penghantar listrik yang baik. Kualitas aki  konvensional yang menurun dari thun ke tahun mendorong sebuah perusahaan asal Singapura bernama i-Quantum Reserch menemukan sebuah inovasi baru yakni sebuah aki yang diklaim sanggup bertahan selama kurang lebih 6 tahun.
     
   Bukan hanya sekedar sumber kelistrikan kendaraan, Infinity Smart Cell ini diklaim perusahaannya mampu mempengaruhi performa mesin serta fitur kendaraan lainnya yang mengandalkan kelistikan dari aki. Jika sumber  kelistrikan optimal, maka sistim pembakarannya pun menjadi semakin baik karena komponen seperti koil dan busi pun memberikan api yang lebih besar untuk mendukung kerja piston. Infinity Smart Cell  diklaim juga selain menaikkan performa juga mengefisiensikan konsumsi bahan bakar dengan mengoptimalkan kinerja kelistrikan.
   

  Lantas apakah yang membedakan aki ini dengan aki konvensional ?  Rupanya terdapat beberapa elemen inti seperti graphene atau grafena yang merupakan material super konduktor paling tinggi yang dapat menghantarkan litrik secara optimal. Elemen ini juga merupakan elemen yang sama untuk meluncurkan nuklir hidrogen sebelum mencapai ketinggian 30.000 feet.

  Selain itu, Infinity Cell juga memiliki super kapasitor yang terdapat di dalam firmware untuk memberikan konsistensi daya listrik yang dibutuhkan kendaraan. Super kapasitor memerlukan lithium dalam mensuplai arus dengan sekala besar untuk starter kendaraan, nah bahaya yang dapat ditimbulkan oleh lithium jika terkoneksilangsung dengan mesin adalah ledakan disertai dengan timbulnya api. Oleh katena itu lithium yang dirancang ini hanya mensuplai listrik dengan media super kapasitor di dalam firmware dengan tingkat keamanan yang tinggi.
  
   Lebih lanjut dijelaskan kalau lithium yang digunakan yakni LiFePo4 tidak berbahaya . Dimana elemen lithium hanya akan mengeluarkan asap dan bubuk ketika terjadi konsleting. Berbeda dengan LiPo  atau lithium polymer yang akan meledak dan akan mengeluarkan api dan dapat menimbulkan api dan menyebabkan kebakaran jika terjadi konsleting arus listrik.

    Hal itu pun hanya akan terjadi jika pemasangan infinity Smart Cell kurang tepat seperti kutup positif (+) dan Negatif (-)  yang tertukar. Kelebuhan lain bobot total Infinity Smart Cell ini cuman 3 kg sedangkan aki konvensional mencapai 8-10 kg per unit. Untuk perawatan hampir tidak ada sama sekali, hanya pemilik sebaiknya membawa kembali ke dealer untuk mengganti lithium dan pengecekan firmware,setiap 3 tahun sekali secara gratis.
     
    Dengan harga retail 500-600 dolar AS atau sekitar Rp 6,5-7,5 juta, aki ini akan dipasarkan tahun ini Indonesia setelah dipatenkan di Amerika Serikat.

                       THANKS FOR WATCHING


Tidak ada komentar:

Posting Komentar