Translate

Rabu, 30 November 2016

INI JURUSNYA HINDARI TERCEKIK HUTANG DISAAT MEMBELI KENDARAAN SECARA KREDIT



       Kredit motor dan atau mobil , untuk membantu dalam beraktifitas oke saja asalkan memiliki perhitungan keuangan yang tepat, Sebab, terbelit utang kredit sungguh menyesakkan dada.
       Pastinya kalkulasikan gaji bulanan (bisa gabungan suami dan istri) yang dipotong beban cicilan per bulan. Namun jangan lupakan biaya kebutuhan bulanan, operasional dan lainnya.
       Diawali dengan biaya asuransi yang  umumnya satu paket dengan kredit. Kemudian biaya Pajak kendaraan Bermotor (PKB) yang harus diperpanjang setiap tahunnya. Nah ada juga biaya operasional terkait konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak)  dan servis berkala berbayar untuk mobil non premium. Kemudian biaya seperti parkir dan tol, semuanya itu juga harus diperhitungkan. Banyak yang  menganggap enteng soal biaya-biaya diluar biaya Kredit, padahal jumlahnya juga mempengaruhi kemampuan finansial keluarga.
Selanjutnya mari kita simak hal-hal dibawah ini.

PERHITUNGAN BIAYA PENGELUARAN PERBULAN DI LUAR BIAYA KREDIT


BIAYA OPERASIONAL
       Diasumsikan penggunaan mobil sekelas Toyota Avanza setahun 20 ribu kilometer (patokan umum bengkel resmi) atau rata-rata pemakaian sekitar 50 km perhari, dengan konsumsi bbm sekitar 10 km perliter. Maka sehari membutuhkan 5 liter atau Rp 40 ribuan yaitu 5 dikalikan harga bbm yang dipakai. Jika mobil dipakai seminggu 6 hari maka biaya bbm sebulan mencapai  Rp 960 ribuan atau setahun Rp 11 an juta setahun.


BIAYA SERVIS BERKALA
        Servis berkala diasumsikan Rp 500 ribu per dua bulan dikalikan 6 bulan maka setahun 3 juta rupiah.


BIAYA TOL DAN PARKIR
        Anggaran tarif tol asumsinya Rp 30 ribu perhari dikalikan 20 hari kerja, hasilnya Rp 600 ribu perbulan setahun tinggal dikalikan 12 menjadi Rp 7,2 juta
        Lalu biaya parkir asumsinyaRp 30 ribu per minggu dikalikan 4 minggu, hasinya Rp 120 ribu per bulan setahun tinggal dikalikan 12 bulan menjadi Rp 1,44 juta.


BIAYA PAJAK TAHUNAN
        Biaya PKB per tahun adalah 1,5  persen dari nilai jual kendaraan dan bersifat menurun tiap tahun, karena penyusutan nilai jual kendaraan
         Biaya BBN-KB , 10 persen dari harga kendaraan (off road), atau harga faktur kendaraan baru dan kendaraan bekas sebesar dua pertiga pajak PKB-nya.


                                                     PERLU DIPERHATIKAN

 BAGAIMANA MENSIASATI UANG MUKA



       DP (down payment) atau uang muka mutlak dipikirkan ketika ingin membeli kendaraan secara kredit. DP menjadi pertimbangan utama. Agar uang DP terkumpul, bisa dilakukan dengan menabung atau menjual aset. Tidak disarankan meminjam uang untuk membayar DP, sebab akan berdampak pada bertambahnya kewajiban dalam melunasi hutang.
     Nah bagusnya kalau ada penawaran discount DP. Ini akan membantu meringankan total DP yang harus dibayarkan bersama angsuran pertama. Diskon dapat dimanfaatkan tetapi jangan sampai terjebak. DP ringan umumnya akan menambah besaran jumlah angsuran bulanan. Hal ini menjadi pilihan calon debitur , apakah mau DP ringan tetapi angsuran besar atau sebaliknya.
     Supaya nggak bingung , besaran DP dapat ditaksir apakah sesuai dengan gaji bulanan atau tidak. Misalnya  sebuah mobil baru DP-nya 30 juta dengan angsuran per bulan Rp 2,5 juta, kemudian jumlah tenor 4 tahun ( 59 bulan). Perhitungannya Rp 2,5 juta x 59 bulan, didapat hasil Rp 147,5 juta, sehingga pokok hutang Rp 177,5 juta ( Rp 30 juta + Rp 147,5 juta).
      Nah , apakah harga kendaraan itu pantas dibiayai penghasilan saat ini ? Artinya, anda wajib memperhatikan net income per bulan pada pola pikir ini sedini mungkin tertanam di benak anda, sehingga risiko terbebani hutang cicilan perbulan dapat dihindari

  BAGAIMANA LEASING MENILAI ANDA



      Sebetulnya pihak lembaga pembiayaan atau leasing punya cara menentukan pengajuan kredit di kabulkan atau tidak. Pihak leasing akan menilai presentase dari kemampuan calon debitur. Proses approval umumnya memakai patokan 30 % atau 1/3 dari total penghasilan. Banyaknya strategi leasing karena memang persaingan semakin ketat.
       Strategi leasing pun bermacam-macam agar masyarakat bisa mencicil kendaraan, seperti DP ringan, cicilan ringan namun tenornya panjang. Tidak seperti dahulu, kalau mau cicilan ringan, DP harus besar atau kalau mau DP ringan, cicilan agak besar.
      Leasing sudah berani tapi mereka tapi mereka juga menilai dalam prespektif bank yang mengatur cicilan maksimal harus 30 % dari pendapatan. Bahkan ada juga cicilan yang dilakukan setengah harga untuk jangka waktu 3 tahun. Setelah itu bisa dilakukan penjualan dan hasil penjualannya untuk melunasi setengahnya lagi istilahnya ballon payment.
      Di Honda , DP minimal 25 persen dan maksimal 75 persen dari harga mobil. Kalau gaji minim , biasanya DP itu 40-50 persen dari harga mobil, baru cicilan bisa ringan.
      
          GAJI ITU ILUSI , TAGIHAN ITU NYATA


     
       Mark UP kerap dilakukan oleh debitur (konsumen) untuk memperbesar prospek approval (biar terlihat mampu). Hal ini jelas salah kaprah, sebab sejak awal Anda sudah diposisikan untuk mengencangkan ikat pinggang.
       Teorinya , rasio ideal untuk kredit kendaraan tidak melebihi 30 % dari gaji bulanan. Sisa 70% dari total gaji dibagi lagi menurut pos pos anggaran. Yakni 30 % untuk cicilan rumah (jika ada) , 10% untuk tabungan dan sisanya untuk biaya hidup selama sebulan dengan kondisi mencukupi.
       Rumus finansial tersebut harus disepakati. Bisa saja meninggikan presentase cicilan kendaraan, misalnya menjadi 40-50 % dari total gaji bulanan. Namun dengan catatan anda tidak sedang mencicil rumah, sepedamotor, tv, kompor, kulkas atau cicilan lainnya.
       Rumus tersebut tentunya tergantung besaran total gaji bulanan baru bisa cukup memenuhi kebutuhan harian, sebaiknya bijaksana mempertimbangkan untuk ambil kredit atau tidak. Jangan sampai anda terjebak dalam pepatah, gaji itu ilusi, tagihan itu nyata.

            BAGAIMANA MENGHITUNG GAJI.
            SIMULASI PERHITUNGAN GAJI BULANAN
-          Gaji Rp 6 juta per bulan
-          30 Persen Gaji   :  Rp 1,8 juta/ bulan
-          Cicilan Setahun  : Rp 1,8 bulan x 12 bulan = Rp 21,6 juta
-          Cicilan Tenor 5 tahun : Rp 21,6 juta x 5 tahun =Rp 108 juta
-          Jumlah Rp 108juta, hanya mencakup 75% dari nilai kendaraan. Sebab belum termasuk DP minimal 25 persen total harga OTR kendaraan.

TOTAL HARGA MOBIL BARU YANG RASIONAL TERHADAP GAJI
-            Rumus =  (Rp 108 juta : 75 x 100 %) = Rp 144 juta

PILIHAN MOBIL BARU SEHARGA  RP 144 JUTA
-          Toyota Agya 1.0 G A/T TRD   (Rp 135,66 juta)
-          Honda Brio Satya E M/T (Rp 129,9 juta)
-          Daihatsu Ayla Airbag X A/T MI ( Rp 123,55 juta)
-          Dan lain nya...

       

THANKS FOR WATCHING

                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar