Berbicara keselamatan
berkendara sepeda motor, tidak terlepas dari yang namanya refleks. Semakin baik
refleks jelas semakin baik pula pengendara tersebut merespon kondisi tertentu.
Efeknya, tentu saja risiko kecelakaan dapat diminimalkan.
Mesti juga diingat,
refleks pun ada batasannya, dan dapat terganggu oleh beberapa hal. Oya apa sih refleks itu? Refleks adalah
gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon seketika ketika ada
rangsangan baik motorik (dari otot) maupun sensorik (mata dan indea perasa
lainnya).
Sudah jelas kan
teman? Mari kita bahas lebih detail ya.
Pertama adalah
perubahan cuaca dari panas ke hujan, Seperti diketahui belakangan ini,
datangnya hujan secara tiba-tiba bukan hal yang aneh. Walau musim hujan di
Indonesia masuk pada bulan Oktober hingga April tapi karena iklimnya basah
memungkinkan hujan pada rentang bulan yang berbeda apalagi di daerah dengan
dataran tinggi seperti Bandung, Bogor, Wonosobo dan Malang juga Kota Batu.
Nah kaitannya
dengan refleks adalah mind set harus dirubah karena gerakan refleks saat
berkendara cuaca kering dan hujan pastilah berbeda. Misalnya disaat menarik
atau menginjak tuas rem secara mendadak, juga disaat keadaaan jalan basah dan
licin sangat berisiko dibanding dengan saat jalanan kering. Kalau mind-set nya
sudah di ubah tentu untuk menghindari rem mendadak tadi pengendara akan
mengantisipasi dengan menjaga jarak yang aman.
Hal yang perlu
diperhatikan lagi adalah suhu udara yang dingin. Apabila udara dingin ketika
hujan tidak diantisipasi juga akan mengurangi refleks kita. Sebabnya udara yang
sangat dingin dapat membuat kinerja otot jadi lambat atau bahkan mati rasa
sehingga otak kita tidak dapat merespon dengan baik. Jangan lupa juga disaat
hujan pandangan mata akan tidak sempurna, hal ini juga akan berakibat buruk
terhadap refleks kita. Sebagai pengendara akan merasakan rangsangan pada indera kita dan
otak akan memerintahkan otot untuk bekerja. Dalam kondisi hujan dan suhu udara
turun kemampuan panca indera kita akan menurun inilah bahayanya.
Solusi terbaik
adalah menghentikan kendaraan untuk sementara di saat terjadi perubahan cuaca
atau kondisi tersebut terjadi. Biarkan tubuh untuk beradaptasi, sehingga otak
dapat mengubah mind-setnya terlebih dahulu. Menjaga anggota tubuh tetap hangat,
aplikasi jaket tambahan seperti jas hujan sangat membantu.
Lantas bagaimana
perbedaan dari terang ke gelap atau sebailiknya? Begini teman ada anggapan bahwa
kalau mengendarai motor di sore hari menjelang malam dapat mengacaukan
pengelihatan, karena ada perubahan intensitas cahaya yang lamban diterima oleh
otak kita yang akhirnya akan mengurangi gerakan refleks . Mata manusia
rata-rata membutuhkan 30 detik untuk beradaptasi dengan intensitas cahaya yang
berbeda. Perubahan intensitas cahaya secara tiba-tiba tentu tidak dapat
direspon dengan cepat oleh pupil mata. Ketika cahaya terang, pupil akan
menyempit untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke retina begitu juga
dengan sebaliknya.
Masalahnya adalah
perubahan intensitas cahaya yang lebih cepat dari 30 detik. Seperti disaat memasuki terowongan under pas
atau keluar parkiran basement mal saat siang terik. Efeknya adalah kita akan
mengalami buta sesaat. Kebutaan sesaat itulah yang membuat terganggunya refleks
kita, karena mata tidak dapat melihat keadaan sekitarnya. Cara
mengantisipasinya yaitu dengan memperlambat laju kendaraan disaat sebelum mata
menerima intensitas cahaya tadi.
Menghidupkan lampu
kecil saat terowongan juga dapat membantu pengendara lain mengetahiu keberadaan
kendaraan kita.Tujuannya bila terjadi sesuatu, refleks pengendara lain tidak
terlalu terganggu oleh perubahan intensitas cahaya tadi.
THANKS FOR WATCHING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar