Ketika sebuah 7
seater sungguhan ditawarkan dengan harga sangat terjangkau ada apa ya? Padahal
dibanding sengan kakanya yaitu Avanza yang selalu mencetak rekor penjualannya
setiap tahunnya, Calya memiliki kelebihan struktur full monokok untuk
pengendalian lebih baik dan penggerak roda depan untuk semakin mengutamakan
efisiensi.
Lalu apakah ini akan
menjadi MPV ideal bagi keluarga baru, mari kita lihat hasil test drive ini.
FITUR
Mengaplikasikan
Blustooth HU dengan 2 smartphone sekaligus jadi satu-satunya di kelas ini.
Belum lagi wiper belakang yang otomatis menyala ketika memasukkan tuas
transmisi R disaat wiper depan dalam keadaan aktif.
Sayangnya bunyi
kipas rear air circulator cukup mendominasi di kabin, Belum lagi kemampuannya
untuk membawa hawa dingin dari depan ke belakang terasa kurang berhasil disiang
hari.
Sementara dual air
bags, sabuk pengaman 3 titik di semua jok, dudukan ISOFIX hingga ABS, membuat
Calya jadi salah satu mobil terjangkau yang memiliki semua perlengkapan
keselamatan yang dibutuhkan.
Di depan paling lega khas mobil kecil jepang, terutama leg
room karena tuas transmisi di dashbor
Sayangnya jok baris ke tiga melopat ke depan, akan
menyulitkan bila ingin memasukkan objek panjang seperti sepeda
Hook kecil untuk menggantungkan plastik dibawah dashboard
kiri
Overhang belakang jadi salah satu alasan bagian blakang mudah
terlihat amblas bila diisi penumpang
Power window pengemudi
sudah auto down, sayang belum auto up.
Simpel namun brilyan, power outlet di belakang kini sangat
dibutuhkan disaat melakukan perjalanan keluarga.
MID termasuk lengkap, hanya minus real time consumption saja.
PERFORMA DAN KONSUMSI
Dapat dikatakan
respon mesin 3NR-VE tergolong biasa saja. Baik varian A/T maupun M/T, tarikan
pada putaran mesin rendahnya termasuk halus. Di atas 3.000 rpm baru terasa
tenaga 87 dk-nya tersalurkan maksimal.
Soal perpindahan
transmisi otomatisnya terasa sama seperti 4-speed A/T Toyota lainnya, upshift
cenderung kasar dan lambat, sedangkan kickdown akan membuat mesin berteriak.
Tuas transmisi
manualnya terasa cukup keras ketika dioperasikan, bagi yang belum terbiasa akan
cukup kagok mengoperasikan gigi 3 dan 4-nya yang terlalu miring ke kiri.
Performanya tercatatnya pun dapat dikatakan tidak spesial. Calya A/T dapat
menempuh 100 km/jam dalam 15,2 detik sedangkan versi M/T lebih cepat 2,8 detik.
Merangkumnya dengan
mudah, varian A/T menghasilkan angka yang lebih rendah, bila lebih banyak memanfaatkan
kecepatan tinggi seperti konsumsi luar kota dan konstan pada kecepatan 100
km/jam, berkat putaran mesin lebih rendah pada gigi over-drivenya.
Sedangkan seperti
koderatnya selalu M/T lebih irit untuk urusan dalam kota dan putaran 3.400 rpm
pada kecepatan 100 km/jam, membuat suara mesin yang menembus ke dalam lebih
terdengar.
KENYAMANAN DAN HANDLING
Bantingannya tidak
terasa ada yang spesial. Namun normal-normal saja. Dapat dikatakan bahwa Calya
lebih empuk dibandingkan dengan Avanza dan Agya, bahkan ketika diisi satu
penumpang saja.
Diluar itu tingkat
kebisingan minim karena penggunaan ban
Bridgestone Ecopia yang digunakan perlu diapresiasi. Sedangkan kelebihan
utamanya adalah struktur full monokoknya. Selain posisi duduk yang tidak
berlebihan tingginya, melaju pada kecepatan 100 km/jam atau bahkan lebih tidak
terasa mengambang.
Kehadiran body rool
masih natural karena bagaimanapun ini adalah sebuah MPV. Namun Toyota-Daihatsu
sangat mengerti keperluan masyarakat Indonesia untuk bermanuver dengan mudah di
jalanan yang sempit.
Selain itu EPS yang
membuat setir ringan beradius 4,5
berarti kemampuan memutar baliknya terbaik diantara MPV lainnya.
THANKS FOR WATCHING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar