As roda merupakan
salah satu bagian dari jip 4x4 yang rawan patah. Maka tidak jarang, melihat
bagasi jip untuk kompetisi, terdapat as roda cadangan. As roda bagian belakang
yang sering patah.
Hal ini karena
distribusi bobot kendaraan akan terdorong ke belakang, disaat kendaraan melaju.
Terutama pada saat dibebani oleh muatan dan harus melewati medan jalan berat.
Bukan berarti as roda depan aman, sebab selain menampung beban mesin juga
menahan daya dorong atau G-force ketika kita melakukan pengereman. Pada kondisi
ini beban yang harus ditanggung as roda
depan menjadi 2 kali lipat. Apalagi ketika mengerem saat melaju kencang di trek
off-road.
Kalau mau memilih
as roda tentu kita harus mengenali terlebih dahulun jenis gardannya. Ada dua
tipe yaitu solid front axle dan independent front suspension (IFS),
dimana membawa konsekwensi jumlah dari komponen as roda. Untuk solid axle
seperti yang dimiliki oleh Toyota FJ40 atau Susuki Jimny Siera, as rodanya
terbagi dalam 2 bagian (as roda yang panjang dan pendek). Bagian pertama
merupakan as roda yang tersambung pada side gear (drive shaft), sedangkan
lainnya merupakan as roda bagian luar yang tersambung ke arah roda (spindel
shaft), sedangkan lainnya merupakan as roda bagian luar yang tersambung ke
arah roda (spindel shaft) alias
barfield. Sedangkan untuk IFS seperti Suzuki Vitara, as roda terbagi dalam 3
bagian.
Karena hal tersebut
maka belanja as roda punjadi pemandangan yang lazim ditemui. Dapat membeli yang
baru orisinil ataupun yang aftermarket dapat juga membeli dala kondisi bekas
pakai. Nah sekarang untuk yang akan belanja as roda depan dan belakang, hal
berikut dapat untuk panduan ya.
PILIHAN AS RODA
BELAKANG
1. Sama seperti depan, harus paham betul
dimensi as roda yang akan dignti. Perhatikanjumlah spline yang dimiliki, karena
belum tentu tipe kendaran sama, memiliki jumlah spline yang sama pula. Sebagai
contoh Land Cruiser FJ40 tua dan tahun yang lebih muda. As roda untuk FJ40
tahun tua memiliki jumlah spline yang lebih edikit namun kasar dibandingkan
yang tahu muda.
2. Perhatikan dengan seksama bagian
splinenya. Jangan pilih as roda dengan kondisi spline terpelintir. Kondisi ini
selain menandakan tingkat keausan juga sebagai tanda bahwa susunan material
logam pada as roda tersebut berubah dan tinggal menunggu waktu saja untuk
patah.
3. Pastikan bahwa dudukan bearing dalam
kodisi mulus dan tidak cacat. Bagian ini akan menjadi penyebab
ketidaksempurnaan pemasangan bearing, maupun penguncinya dan memberi
konstribusi terhadap kebocran sil as roda, karena tidak presisi lagi dengan
casing gardan.
PILIH AS RODA DEPAN
1. Pastikan betul spesifikasias roda yang akan
dipilih salah satunya dengan menghitung kesamaan jumlah spine dan diameter as
roda. Tidak ada salahnya jika direpotkan sedikit dengan membawa contoh as roda
yang patah . Pastikan bahwa spine baik pada drive shift atau pun spindle shaft
dalam kondisi baik, utuh dan tidak melintir.
2. Cek kerapatan as roda dengan cara
memilihnya dengan seksama. Pilih as roda yang tidak banyak speleng.
3. Cek keutuhan knuckle. Periksa
kondisinya, baik itu open knuckle (terbuka) atau pun close knuckle atau
tertutup. Pastikan bahwa bearing pelurunya dalam kondisi utuh (untuk close knuckle)
CARA PENYIMPANAN
Pastikan as roda disimpan dalam kondisi berdiri oleh penjualnya atau
setidaknya disimpan tidak di letakkan tidur dilantai. Penyimpanan As roda yang
salah akan membuatnya menjadi bengkok. As roda yang digunakan pada merek
kendaraan apapun, memiliki benang merah permasalahan sama. Sehingga persoalan
yang ditemui pun akan relafif sama.
Jarang sekali atau mungkin malahan tidak pernah ada as roda bengkok
karena dipergunakan biasaya patah karena terpuntir. Biasanya as roda bengkok
justru karena cara penyimpanannya yang salah.
THANKS FOR WATCHING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar