Berkembangnya
teknologi, aki kendaraan sudah tidak lagi menggunakan timah, melainkan pakai
graphene yang merupakan material baru yang tipis, kuat dan penghantar listrik
yang baik. Kualitas aki konvensional
yang menurun dari thun ke tahun mendorong sebuah perusahaan asal Singapura
bernama i-Quantum Reserch menemukan sebuah inovasi baru yakni sebuah aki yang
diklaim sanggup bertahan selama kurang lebih 6 tahun.
Bukan hanya sekedar
sumber kelistrikan kendaraan, Infinity Smart Cell ini diklaim perusahaannya
mampu mempengaruhi performa mesin serta fitur kendaraan lainnya yang
mengandalkan kelistikan dari aki. Jika sumber
kelistrikan optimal, maka sistim pembakarannya pun menjadi semakin baik
karena komponen seperti koil dan busi pun memberikan api yang lebih besar untuk
mendukung kerja piston. Infinity Smart Cell
diklaim juga selain menaikkan performa juga mengefisiensikan konsumsi
bahan bakar dengan mengoptimalkan kinerja kelistrikan.
Lantas apakah yang
membedakan aki ini dengan aki konvensional ?
Rupanya terdapat beberapa elemen inti seperti graphene atau grafena yang
merupakan material super konduktor paling tinggi yang dapat menghantarkan
litrik secara optimal. Elemen ini juga merupakan elemen yang sama untuk
meluncurkan nuklir hidrogen sebelum mencapai ketinggian 30.000 feet.
Selain itu,
Infinity Cell juga memiliki super kapasitor yang terdapat di dalam firmware
untuk memberikan konsistensi daya listrik yang dibutuhkan kendaraan. Super
kapasitor memerlukan lithium dalam mensuplai arus dengan sekala besar untuk
starter kendaraan, nah bahaya yang dapat ditimbulkan oleh lithium jika
terkoneksilangsung dengan mesin adalah ledakan disertai dengan timbulnya api.
Oleh katena itu lithium yang dirancang ini hanya mensuplai listrik dengan media
super kapasitor di dalam firmware dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Lebih lanjut
dijelaskan kalau lithium yang digunakan yakni LiFePo4 tidak berbahaya . Dimana
elemen lithium hanya akan mengeluarkan asap dan bubuk ketika terjadi
konsleting. Berbeda dengan LiPo atau
lithium polymer yang akan meledak dan akan mengeluarkan api dan dapat
menimbulkan api dan menyebabkan kebakaran jika terjadi konsleting arus listrik.
Hal itu pun hanya
akan terjadi jika pemasangan infinity Smart Cell kurang tepat seperti kutup
positif (+) dan Negatif (-) yang
tertukar. Kelebuhan lain bobot total Infinity Smart Cell ini cuman 3 kg
sedangkan aki konvensional mencapai 8-10 kg per unit. Untuk perawatan hampir
tidak ada sama sekali, hanya pemilik sebaiknya membawa kembali ke dealer untuk
mengganti lithium dan pengecekan firmware,setiap 3 tahun sekali secara gratis.
Dengan harga retail
500-600 dolar AS atau sekitar Rp 6,5-7,5 juta, aki ini akan dipasarkan tahun
ini Indonesia setelah dipatenkan di Amerika Serikat.
THANKS FOR WATCHING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar