Translate

Rabu, 15 Februari 2017

HUBUNGAN ANTARA CUACA DAN GERAK REFLEKS KETIKA BERKENDARA SEPEDA MOTOR


    Berbicara keselamatan berkendara sepeda motor, tidak terlepas dari yang namanya refleks. Semakin baik refleks jelas semakin baik pula pengendara tersebut merespon kondisi tertentu. Efeknya, tentu saja risiko kecelakaan dapat diminimalkan.
  Mesti juga diingat, refleks pun ada batasannya, dan dapat terganggu oleh beberapa hal.  Oya apa sih refleks itu? Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon seketika ketika ada rangsangan baik motorik (dari otot) maupun sensorik (mata dan indea perasa lainnya).


   Sudah jelas kan teman? Mari kita bahas lebih detail ya.
    Pertama adalah perubahan cuaca dari panas ke hujan, Seperti diketahui belakangan ini, datangnya hujan secara tiba-tiba bukan hal yang aneh. Walau musim hujan di Indonesia masuk pada bulan Oktober hingga April tapi karena iklimnya basah memungkinkan hujan pada rentang bulan yang berbeda apalagi di daerah dengan dataran tinggi seperti Bandung, Bogor, Wonosobo dan Malang juga Kota Batu.
    Nah kaitannya dengan refleks adalah mind set harus dirubah karena gerakan refleks saat berkendara cuaca kering dan hujan pastilah berbeda. Misalnya disaat menarik atau menginjak tuas rem secara mendadak, juga disaat keadaaan jalan basah dan licin sangat berisiko dibanding dengan saat jalanan kering. Kalau mind-set nya sudah di ubah tentu untuk menghindari rem mendadak tadi pengendara akan mengantisipasi dengan menjaga jarak yang aman.
   Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah suhu udara yang dingin. Apabila udara dingin ketika hujan tidak diantisipasi juga akan mengurangi refleks kita. Sebabnya udara yang sangat dingin dapat membuat kinerja otot jadi lambat atau bahkan mati rasa sehingga otak kita tidak dapat merespon dengan baik. Jangan lupa juga disaat hujan pandangan mata akan tidak sempurna, hal ini juga akan berakibat buruk terhadap refleks kita. Sebagai pengendara  akan merasakan rangsangan pada indera kita dan otak akan memerintahkan otot untuk bekerja. Dalam kondisi hujan dan suhu udara turun kemampuan panca indera kita akan menurun inilah bahayanya.
   Solusi terbaik adalah menghentikan kendaraan untuk sementara di saat terjadi perubahan cuaca atau kondisi tersebut terjadi. Biarkan tubuh untuk beradaptasi, sehingga otak dapat mengubah mind-setnya terlebih dahulu. Menjaga anggota tubuh tetap hangat, aplikasi jaket tambahan seperti jas hujan sangat membantu.

   Lantas bagaimana perbedaan dari terang ke gelap atau sebailiknya? Begini teman ada anggapan bahwa kalau mengendarai motor di sore hari menjelang malam dapat mengacaukan pengelihatan, karena ada perubahan intensitas cahaya yang lamban diterima oleh otak kita yang akhirnya akan mengurangi gerakan refleks . Mata manusia rata-rata membutuhkan 30 detik untuk beradaptasi dengan intensitas cahaya yang berbeda. Perubahan intensitas cahaya secara tiba-tiba tentu tidak dapat direspon dengan cepat oleh pupil mata. Ketika cahaya terang, pupil akan menyempit untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke retina begitu juga dengan sebaliknya.
   Masalahnya adalah perubahan intensitas cahaya yang lebih cepat dari 30 detik.  Seperti disaat memasuki terowongan under pas atau keluar parkiran basement mal saat siang terik. Efeknya adalah kita akan mengalami buta sesaat. Kebutaan sesaat itulah yang membuat terganggunya refleks kita, karena mata tidak dapat melihat keadaan sekitarnya. Cara mengantisipasinya yaitu dengan memperlambat laju kendaraan disaat sebelum mata menerima intensitas cahaya tadi.
  Menghidupkan lampu kecil saat terowongan juga dapat membantu pengendara lain mengetahiu keberadaan kendaraan kita.Tujuannya bila terjadi sesuatu, refleks pengendara lain tidak terlalu terganggu oleh perubahan intensitas cahaya tadi.


THANKS FOR WATCHING


   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar