Ketika anda KAYA or rich man...jiaaaaah , terlihat sama dengan yang lain mungkin
menjadi hal terakhir yang diinginkan. Bukan hanya dalam personal seperti jam
tangan atau baju yang digunakan, begitu pula dengan pilihan mobil. Masalahnya
jika medium SUV premium yang diincar sulit untuk terlihat berbeda dengan
dominasi merek Jerman di jalan.
Untung , sang Samurai membawa alternatif bagi yang terlihat unik,
berbeda atau eye catching. Dengan desain radikal dan spindle grill-nya
tersebut, dijamin setiap pasang mata akan melirik. Plusnya lagi disain “ love it or hate it” ini
bukan hanya yang menjadi daya tarik pesaing BMW X3 dan Range Rover Evoque ini. Mari sama-sama
kita simak hasil tes drive ini.
FITUR
Sebagai SUV mewah yang dijual dibawah dikiiiit ..1
milyar, NX memiliki fitur yang terhitung lengkap. Ada sentuhan Toyota Alphard,
dimana ketika pemegang kunci mendekati mobil, LED di balik handel pintu dan
lampu kabin akan menyala, bahkan sebelum tangan menyentuh bagian belakang
handel untuk membuka kunci.
Lanjut ke auto reclaining untuk stir dan
jok pengemudi, yang otomatis kembali menyetel ke posisi terakhir ketika mesin
dinyalakan, juga sebaiknya setir naik dan jok mundur saat mesin dimatikan untuk
memudahkan pengemudi keluar.
Kemudian ada 4 kamera untuk menghadirkan pandangan 360
derajat, fitur yang cukup membantu untuk parkir dan ketika melewati jalan
sempit. Tidak lupa Blind Spot Monitoring yang ikut membantu , jika mata terus
fokus melihat kr spion. Selain Dual Zone Climate Control, NX 200t juga memiliki
heated dan ventilated seats.
Meski terdengar keren namun tidak semua
fitur di terapkan dengan sempurna. Contoh bagasi elektrik, proses terbuka dan tertutup memakan waktu yang lama. Begitupun juga
dengan tombol Voice Command di setir,
yang ternyata hanya berfungsi ketika sudah pair dengan smart phone dan hanya
berfungsi untuk mencari kontak dengan perintah suara.
Heated and
ventilated seat
Kamera 360
Wireless
charging
HANDLING DAN
KENYAMANAN
Ini salah satu alasan untuk kembali memilih
NX. Karena lebih pendek soalnya panjang
14 cm, lebar 1,27 dan tinggi 5 cm dibanding RX, pemakaiannya untuk didalam kota
jelas lebih sip.
Kami suka
bentuk lingkar stir yang kecil membuat terasa gesit untuk dikemudikan, meski
pada ketiga mode (ECO, Normal , Sporty), putarannya kecepatan tinggi tetap
terasa terlalu ringan demi city driving yang nyaman.
Paling diacungi jempol adalah body roll
yang terasa minim dan ada rasa fun yang di dapat tiap kali menikung dan
bermanufer, berkat Sport Suspension yang eksklusif untuk varian F-Sport.
Meskipun hal ini harus dibayar dengan bantingan yang terasa cukup keras,
apalagi tanpa variabel damper seperti yang dimiliki para pesaing nya.
Suport jok depan terasa maksimal, memeluk
tanpa harus membuat pengemudi dan penumpang merasa terjepit. Penumpang belakang
juga mendapat head room dan leg room yang sangat mencukupi , belum lagi lantai
yang hampir rata dan sudur recline fleksibel dengan tuas khas RX yang
diturunkan memberi keuntungan lebih
Belum lagi peredaman kabin dari suara luar
yang termasuk sangat baik, terbantu oleh banyaknya peredam karet disekitar
body, termasuk pada sisi luar pintu yang biasanya tidak dipakai kan pabrikan
lainnya. Juga jendela yang bergerak
pelan ketika hampir tertutup penuh saat auto up untuk membuat suara yang lebih
halus.
Sudut reclining jok belakang fleksibel
DESAIN
Kelir Mercy
Gray, lekukan serba tajam, bahasa L-Finesse, akan selalu menjadi eye
magnet. Apalagi dengan varian F-Sport, mengaplikasikan gril Spindle yang mencengangkan. Pindah ke dalam, desain
interior juga sama radikalnya. Dasbor bertingkat yang dilapisi kulit geniune,
di kombinasikan bahan soft touch dan jahitan berkelir sama dengan jok dual
tone-nya, Dark Rose.
Sayangnya, beberapa desain seperti tombol
pengatur jok, door trim bagian bawah sun visor terlalu mengingatkan dirinya
sebagai saudara Toyota.
Desain
stacked dasbor membuat interior terasa sangat mewah
PERFORMA DAN
KONSUMSI
Meskipun hanya 4 silinder, out put 235 dk
dengan torsi 360 Nm sebenarnya sudah mumpuni untuk SUV kecil ini, Dibanti direc
injection dan turbocharger jenis twin-scroll, boost tidak terasa dan relatif
cepat, meski memang dari 3.000 rpm, perpindahan ke scroll turbo yang lebih
besar terasa memberi dorongan lebih.
Enaknya , respon thrrotle jadi jauh lebih
responsif , terbantu oleh perpindahan gigi relatif halus. Digabungkan , mesin
ini jadi alasan utama soal fun drive-nya SUV Lexus yang pertama menerapkan
disain moderen ini.
Namun klaim Lexus yang mengatakan ini
mesin Eco-Turbo pertamanya, tidak begitu tercermin. Mengemudi sehemat mungkin di kemacetan, tetap sulit
untuk menembus angka 9 km/liter, Begitu juga bila dibawa konstan pada kecepatan
100 km/jam yang hanya tercatat 12,4 km / liter, padahal kapasitasnya hanya
2.000cc
DATA
SPESIFIKASI
Mesin :
BAR FTS 4-silinder segaris dengan Dual cam. 16 katup. Direct injection VVT-iW dan twin-scrol
turbo
Kapasitas :
1.998 cc
Rasio
kompresi : 10:1
Layout
Mesin Mesin depan penggerak roda
depan
Tenaga
Maksimum : 235 dk @ 4800-5600 rpm
Torsi
Maksimum : 350 Mn @ 1650-4000 rpm
Transmisi :
Otomatis 6 percepatan dengan ECT-i
Dimensi
(pxlxt) : 4.630 mm x 1848mm x 1630 mm
Wheelbase : 2.660 mm
Graund
Clearance : 175 mm
Padius
putar : 6,05 m
Sistim
kemudi : Elektronik power
stering
Suspensi
depan : Mc Pherson Strut denga Sport Suspension
Suspensi Belakang
: Trailling Arm double Wishbone
dengan sport suspension
Rem
depan :
Cakram berventilasi 17 inci
Rem
belakang : Cakram 16 inci dengan ABS , EBD dan BA
Ukuran
Ban : 225/60 R18
Kapasitas
Tangki : 60 liter
Berat : 1.755 kg
Harga :
Rp 995 juta on road Jakarta
DATA TEST
AKSELERASI
0 – 60
km/jam : 3,8 detik
0 -100
km/jam : 7,7 detik
40 – 80
km/jam : 3,3 detik
0 – 201
m :
10,3 detik
0 – 402
m :
15,7 detik
KONSUMSI
Dalam
Kota : 8,5 km/liter
Luar Kota :
12,3 km/liter
Konstan
60km/jam : 17,4 km/liter @ 1.250 rpm
Konstan 100
km/jam ; 12,4 km/liter @ 1.900 rpm
THANKS FOR WATCHING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar