Sebagai penantang baru di kelas 250 cc, apa
fitur yang diunggulkan dan bagaimana
performan motor asal Austria ini? Berikut impresi pengetesan pertamanya di
sirkuit sentul.
Bukan hanya Duke 250 yang disiapkan ternyata
ada RC 250. Duke 250 sudah dibahas pada edisi bulan lalu sekarang ini khusus
membahas RC 250. Bagai mana sensasi motor yang dijual Rp 48 jutaan ini?
Berikut ulasannya termasuk data
akselerasinya. Namun belum ada data konsumsi bensinnya ya..kira kira nggak beda jauh dengan Duke 250 yang sudah ditulis pada edisi terdahulu.
DISAIN
KTM
menyajikan bentuk fairing yang serba lancip, tentu biar aerodinamis. Yang unik
sisi depan karena windshield sekaligus jadi batok depan sampai kanan kiri
lampu. Bagian bawah lampu malah ada semacam moncong bebek yang jadi tempat
lampu senja. Sementara bagian belakang yang unik joknya, karena didesain
sekaligus jadi bodi, Jadi bagian buntut yang hitam itu semuanya busa empuk. Dan
di baliknya ada lampu rem LED model bergaris.
RIDING POSITION DAN TEKNOLOGI
Sesuai namanya RC yang kepanjangan dari race
competition, posisi duduk memang terbilang racy banget, menunduk ala
besutan balap. Kombinasi dari setang jepit yang sejajar tanki, jok cukup tinggi
(820mm) dan footstep mundur, posisi yang sangat nikmat kala ngebut di sirkuit.
Handling yang
ditawarkan dari sasis teralis dengan bobot total hanya 147 kg terbilang
istimewa. Enteng banget dan sangat nurut melibas tikungan, sama sekalitidak ada
kendala limbung , tarik sedikit langsung masuk tukungan dengan mulus....
lesssss...zzz. Gampanganya masuk tikungan
juga didukung adanya anti-hopping, sehingga setelah turun gigi dan lepas
kopling engine brake di roda belakang enggak liar. Jadi serasa langsung
ngeloyor tanpa ada gejala roda mengunci dan ajrut ajrutan.
Grip ban Pirelli Diablo Rosso II
terbilang lengket banget, cuman sedikit dibawah tipe Supercorsa. Kendalanya
hanya suspensi belakang sedikit agak empuk , jadi keluar tikungan dan buka gas
agak terasa mengayun dikit.
Rem depan radial 4 piston juga sangat
mendukung di sirkuit, pakem sehingga bisa mengerem dekat dengan tikungan.
Memang saat awal pemakaian agak kaget karena tuas rem jarak mainnya sangat
dalam.
FITUR DAN TEKNOLOGI
Kita awali di area kaki kaki. Sisi depan
dikawal upside down 43 mm, membuat tampilan terlihat kekar dan sporty. sementara
belakang memakai lengan ayun alumunium model terbalik, karena guratan penguat
justru ada disisi luar.Peredamnya pakai monoshock konvensional yang bisa di
setel pre-loadnya.
RC 250 memakai ban Pirelli Diablo Ross
II . Depan menggunakan ukuran 110/70-17 dan belakang 150/60-17 yang membalut
pelek 3.00x17 dan 4.00x17. Untuk menjinakkan kecepatan RC 250 dibekali rem
depan cakram dengan diameter 300 mm dikawal dengan kaiper Bybre radial 4
piston. Sedangkan belakang cakram diameter 230 mm kaliper 1 piston dan untuk
keamanan dibekali dengan ABS.
Sebagai pengendali, setang menggunakan model jepit yang
terintegrasi langsung dengan segitiga. Pijakan kaki depan dan belakang berbahan
aluminium. Karena serba aluminium, bobot hanya 147 kg, karena hanya sasis yang
dari besi , sasis ini turunan dari KTM Moto 3.
Panel Indikator spedometer sama persis
dengan Duke 250. Sisi atas ada takometer model bar yang tipis. Bawahnya ada
spidometer, gear position, odometer, trip meter, fuel meter, suhu, jam,
konsumsi bensin dan info peringatan. Sementara untuk lampu utama proyektor.
Mesin 4 langkah DOHC 4 klep berpendingin
cairan dibekali dengan throttle body sebesar 38 mm, persis dengan honda
CBR250R. Satu lagi yang menarik di kopling sudah pakai anti –hopping atau bisa
disebut slipper clutch
PERFORMA
Mesin
dengan kapasitas murni 248,8 cc ini punya kharakteristik mesin 1 silinder overbore, peak power di putaran atas,
namun putaran mesin maksimalnya enggak terlalu tinggi. Sedangkan torsinya besar
di putaran menengah. Karakternya enggak jauh beda dengan Duke 200, hanya
dorongannya lebih kuat. Menurut KTM tenaga maksimum 31,1 dk di 9000 rpm dan
torsi 24 Nm di 7.250 rpm. Limiternya di sekitar 10.700rpm.
Dipacu pada sirkuit putaran mesinnya sangat
gampang kena limiter, terutama pada gigi 1 sampai 4 yang berkarakter close.
Sementara di gigi 5 dan 6 terbilang berat, sehingga lama untuk mencapai redline. Karena peak power nya di 9.000
rpm paling enak pindah gigi di 10.000 rpm dan biar power enggak drop diusahakan
ditikungan minimal pada posisi 5.000 rpm.
Akselerasinya tergolng cepat, contoh untuk
kecepatan 100 km/jam ditempuh dala waktu 8,3 detik. Sedangkan jarak 201 meter
diraih 10,3 detik. Sementara top speed di 100 meter jelang tikungan pertama
tertera 156 km/jam, sedangkan di Realogic yang berbasis satelit 150m km/ jam.
DATA SPESIFIKASI
Tipe
mesin : 4 langkah 1 silinder DOHC
4 klep
Pendinginan : Radiator dengan cairan
Bore x
Stroke : 72 x 61,1 mm
Kapasitas : 248,8 cc
Rasio
kompresi : 12,5 : 1 mm
Tenaga
Maksimal : 31,1 dk @ 9.000 rpm
Torsi
Maksimal : 24 Nm @ 7.250 rpm
Starter : Elektrik
Aki : 12V/ 8h
Pasokan
bensin : Injeksi Bosch 38 mm
Transmisi : 6 percepatan
Pelumasan : semi dry sump
Primary
drive : 80/30
Final
drive : 46/14
Kopling : anti hoping wet multi disc
Enggine
management : Bosch EMS
Sasis : steel tralies powder coating
Suspensi
depan : Upside down 43 mm
Suspensi
belakang : monoshock
Rem
depan : 300 mm kliper 4 piston radial
Rem belakang :
230 mm kaliper 1 piston
Pelek
depan : alumunium 3.00x17
Pelek
belakang : alumunium 4.00x17
Ban
depan : 110/70-17
Ban
belakang : 150/70-17
Trail : 88mm
Jarak sumbu
roda : 1.340 mm
Jarak
terendah : 178,8 mm
Tinggi
jok : 820 mm
Kapasitas
tangki : 10 liter
Bobot
kering : 147 kg
DATA TES
0-60 km/j
: 3,7 detik
0-80 km/j : 5,4 detik
0-100
km/j : 8,3 detik
0-201
km/j : 10,3 detik
0-402
km/j : 16,3 detik
Top
speedo : 156 km/j
Top speed
Realogic : 150 km/j
THANKS FOR WATCHING
PLEASE SUBSCRIBE AND LIKE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar