Translate

Rabu, 08 Maret 2017

MENGENAL BUSI RACING BERDASARKAN ELEKTRODANYA



     Sudah sering kita mendengar tentang busi racing terutama yang berbahan Iridium yang biasanya diaplikasikan pada motor balap. Busi sendiri berfungsi untu memercikkan buanga api di ruang bakar yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah di kompresi pada ruang bakar.
    Sebenarnya apa yang dimaksud sengan busi racing ini? Ternyata busi mempunyai kelas atau tingkatan, mulai dari busi standard berbahan nikel, kelas menengah dan atas berbahan Platinum dan Iridium tetapi ada pula yang berbahan gold palladium atau dapat disebut busi merah seperti yang sudah dileluarkan oleh NGK khusus untuk kebutuhan balap atau racing.
    Platinum segmentasinya digunakan pada pertengahan antara keperluan harian dan balapan. Karena harganya tidak jauh berbeda dengan versi standard namun memiliki kualitas yang lebih baik, atau mendekati Iridium. Untuk saat ini hanya NGK yang mempunyai produk ini.
   Busi berbahan Iridium mulai disebut sebagai busi racing. Tetapi masih dapat diaplikasikan ke mesin standard dan akan membuat pebakaran lebih sempurna. Bahkan di Denso masih ada  busi Tagline Iridium Power, andalannya busi dengan elektroda kecil hanya 0,4 mm.
   Busi berbahan iridium ini punya elektroda yang kecil atau runcing sehingga api yang dikeluarkan tajam dan stabil dan sifat elektrodanya yang menyerap lebih sedikit panas yang dihasilkan,sehingga pembakaran akan lebih maksimal. Bahan ini juga mempunyai titik leleh yang tinggi, sehingga kuat di ruang bakar mesin racing,yang biasanya berasio kompresi tinggi.

DOUBLE IRIDIUM


     Karena sifatnya yang membuat pembakaran lebih bagus, bahkan ada yang membuat busi Double Iridium seperti keluaran Daytona, Igimax Ddouble Iridium. Jadi elektroda negatif juga diberi iridium, tidak hanya yang positif saja. Efeknya busi akan membakar habis campuran udara tanpa meninggalkan sisa pembakaran. Tapi jangan lupa untuk rajin servis dan memakai bahan bakar tanpa timbal karena kalau hanya ganti iridium saja tidak akan berpengaruh.
    Karena pembakaran lebih sempurna, maka penggunaan busi iridium membuat performa meningkat. Dorongan tenaga piston akan lebih responsif. Tapi busi tidak dapat bekerja sendiri memerlukan dukungan komponen lain, karena fungsi dasarnya hanya menciptakan api. Selanjutnya adalah busi yang menggunakan bahan Gold palladium ini didisain khusus untuk full racing yang digunakan untuk hanya untuk balapan saja. Seminimal mungkin tidakada kerak pada ruang bakar. Bahannya memeng dibuat langsung habis terbakar pada suhu yang ekstrim. Ini merupakan busi incaran para tim balap, just info tim Moto Gp  yang disuport NGK memakai busi jenis ini.
    Bagaimana penggunaannya di balap sendiri.Selain jenis elekroda, tingkat panas yang digunakan juga wajib diperhatikan. Kalau kondisi panas harus menggunakan busi tipe dingin 10, kalau adem 9 dan jika hujan memakai angka 8. Jadi teman-teman tau kan? memakai busi harus disesuaikan dengan kebutuhannya.

Ini lah busi merah full racing NGK, yang dipakai tim Moto GP

Perbedaan tingkat panas masing-masing tipe busi


Macam-macam bentuk kepala busi racing, pemilihan tipe kepala busi berpengaruh besar dalam pemilihan konsep kendaraan racing yang dibutuhkan.


THANKS FOR WATCHING

    

      

Selasa, 07 Maret 2017

WASPADA TERHADAP NOMOR MESIN DAN RANGKA PALSU, SIASATI KETIKA MEMBELI MOTOR BEKAS


     Pada sepeda motor baru yang dikeluarkan oleh pabrikan selalu terdapat nomor rangka dan juga nomor mesin. Hal itu nantinya yang akan tercantum pada BPKB (Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor) dan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan). Namun yang berniat akan membeli motor bekas diharapkan ekstra hati hati dan waspada.
    Karena pada saat akan membeli motor bekas jangan hanya melihat kondisi tampilan luar dan juga sektor mesinnya saja, namun juga dupastikan pula untuk melihat ke nomor mesin dan nomor rangka. Kemudian cek dan sesuaikan dengan yang ada di BPKB serta STNK. Jika sama, dipastikan motor tersebut aan dan benar-benar resmi. Tapi kalu nomornya palsu meskipun huruf dan angkanya sama, hal itu yang dapat menjadi perkara sehingga dapat berurusan dengan Polisi atau Hukum. Pernah kejadian seseorang membeli motor hanya melihat STNK dan BPKB nya saja ternyata setelah akan dimutasi terdapat masalah karena nomor rangka dan nomor mesin tidak sesuai dengan STNK dan BPKB yang asli.

TERKENA HUKUM DAN DITAHAN
       Dengan kejadian ini Polisi memperingatkan supaya dalam pembelian motor bekas mesti jeli dan wajib memeriksa kesamaan antara nomor mesin dan nomor rangka. Kemudian cek dan sesuaikan dengan STNK dan BPKB. Jika sama pastikan motor tersebut aman, dan pastikan nomor tersebut asli. Jangan sampai tertipu dengan nomor palsu yang dibuat manual dengan cara  di grafir.
      Karena untuk motor hasil tindak kejahatan, selain tidak adanya surat resmi yang menjeaskan keterangan motor tersebut juga dapat dimanipulasi dengan nomor mesin dan nomor rangka buatan seperti diatas. Perbedaannya pun sebenarnya sangat jelas sekali, karena yang bikinan dengan grafir atau diketok hasilnya tidak akan rapi.

      Diharapkan untuk lebih berhati-hati dan mesti jeli. Lebih jelasnya lagi, cek nomor mesin dan nomor rangka di kantor Samsat terdekat ketika akan membeli motor atau mobil bekas agar lebih yakin dan aman. 


THANKS FOR WATCHING

Senin, 06 Maret 2017

CARA MENDETEKSI KINERJA MESIN LEWAT UJUNG KNALPOT


    Sebenarnya sepeda motor sudah memberi tanda ke pemakainya apakah mesinnya dalam keadaan sehat atau sakit. Caranya, yakni lewat knalpot. Ada tidaknya jelaga hitam di ujung knalpot. Nah apa saja kondisi mesin yang digambarkan oleh jelaga di ujung knalpot.

RUANG BAKAR


    Kondisi yang paling umu terjadi, memang tidak dapat dihindari seiring dengan jam terbag motor itu sendiri. Motor yang sudah mencapai jarak tempuh diatas 30.000 km, pasti banyak kerak karbon di ruang bakarnya. Banyaknya kerak ini mebuat proses pembakaran menjadi tidak sempurna alias bensin tidak terbakar tuntas. Salah satu penyebabnya, dapat karena kualitas bensin yang tidak baik atau kinerja sistim pengapian tidak optimal. Disarankan untuk menggunakan bensin dengan octan yang sesuai serta cek semua komponen pengapian.

SIL KLEP GETAS


    Komponen yang terbuat dari bahan karet ini, tugasnya cukup vital yakni menahan oli yang berada di area head silinder, agar tidak menerobos masuk ke ruang bakar.Sil klep ini juga harus tahan panas akibat temperatur yang meningkat pada mesin, akibat proses pembakaran maupun dari gesekan dengan batang klep. Bila parit ini sudah lemah, biasanya motor akan mengeluarkan asap putih tipis dan lama kelamaan akan membentuk jelaga di ujung knalpot.

UKURAN SPUYER TIDAK PAS


    Salah dalam melakukan setting karburator, banyak terjadi pada motor yang sudah menganut modifikasi mesin. Ukuran spuyer terlalu besar, berpengaruh dlam pembakaran. Selain boros BBM, spuyer yang terlalu besar akan membuat pembakaran tidak tuntas karena Air Fuel Ratio (AFR) jadi terlalu kaya bensin dibandingkan dengan udara. Idealnya AFR yang bagus untuk performa di kisaran 12,5-13:1

RING PISTON AUS


    Gerak naik turun piston dan ringnya di blok silinder, tentu menghasilkan gesekan. Friksi ini akan semakin tinggi bila malas mengganti oli mesin tepat waktu. Sebab akan membuat ring piston atau linernya cepat aus. Dengan ausnya ring piston, disamping tenaga motor akan menjadi loyo, oli di dalam mesin berisiko lolos ke ruang bakar, sehingga ikut terbakar seiring proses pembakaran.
    Idealnya celah ring piston terhadap linier adalah 0,15 mm. Bila lebih dari itu dapat dipastikan ring sudah aus. Kalau sudah aus sebaiknya ring piston diganti yang baru, bila linernya ikutan aus maka harus dilakukan oversize Namun bila motor menganut blok mesin aluminium  DiASil Cylinder seperti pada Yamaha, mau tidak mau harus ganti blok mesin berikut piston setnya.


THANKS FOR WATCHING